Sunyi aku sendiri
Berkawan bayangan dihiasi sepi
Tak ada siapapun
Hanya ada aku dan kesendirianku
Di sini...
Ada rasa sesak yang menyumbat
Kesedihan menyelimutiku
Bersarang di sini, di dalam dada
Rasanya sakit
Tapi tak berwujud
Seperti digerogoti rayap
Besok matahari masih menyala
Tapi kenapa rasanya gelap
Ada sesuatu di sini yang terasa mencubit-cubit
Menyayat hati yang lemah
Memunculkan banyak kebimbangan
Angin saja tau harus berhembus ke mana
Utara, Selatan, Barat, Timur...
Aku malah bingung memikirkan harus bagaimana
Uh... Tidak enak...
Kupu-kupu menghiasi kebun teh
Laba-laba yang bersarang di sudut-sudut atap
Undur-undur bersembunyi di pusaran tanah
Kura-kura yang tak pernah lelah menyusuri pantai
Biri-biri di padang ilalang senja
Kunang-kunang yang bersinar mengelilingi lampu temaram
Anai-anai seperti bulu berhamburan
Lumba-lumba yang bercengkrama dengan ombak
Ini terulang lagi...
Rasa sepi yang sama seperti dulu
Kesunyian menjalar di rongga dada
Sama persis seperti dulu
Kesedihan tanpa sebab yang menggenang memenuhi hati
Memaksa mata mengeluarkan cairannya
Namun mata ini terlalu kering bahkan untuk setetes saja...
Berkawan bayangan dihiasi sepi
Tak ada siapapun
Hanya ada aku dan kesendirianku
Di sini...
Ada rasa sesak yang menyumbat
Kesedihan menyelimutiku
Bersarang di sini, di dalam dada
Rasanya sakit
Tapi tak berwujud
Seperti digerogoti rayap
Besok matahari masih menyala
Tapi kenapa rasanya gelap
Ada sesuatu di sini yang terasa mencubit-cubit
Menyayat hati yang lemah
Memunculkan banyak kebimbangan
Angin saja tau harus berhembus ke mana
Utara, Selatan, Barat, Timur...
Aku malah bingung memikirkan harus bagaimana
Uh... Tidak enak...
Kupu-kupu menghiasi kebun teh
Laba-laba yang bersarang di sudut-sudut atap
Undur-undur bersembunyi di pusaran tanah
Kura-kura yang tak pernah lelah menyusuri pantai
Biri-biri di padang ilalang senja
Kunang-kunang yang bersinar mengelilingi lampu temaram
Anai-anai seperti bulu berhamburan
Lumba-lumba yang bercengkrama dengan ombak
Ini terulang lagi...
Rasa sepi yang sama seperti dulu
Kesunyian menjalar di rongga dada
Sama persis seperti dulu
Kesedihan tanpa sebab yang menggenang memenuhi hati
Memaksa mata mengeluarkan cairannya
Namun mata ini terlalu kering bahkan untuk setetes saja...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar